Di era digital, iklan Facebook telah menjadi alat yang familiar bagi sebagian besar bisnis. Namun, tidak semua konten efektif. Kesalahan kecil dalam penulisan atau penyajian saja dapat membuat pelanggan menilai merek tersebut tidak profesional.
Selain kesalahan "permukaan" seperti ejaan atau tanda baca, banyak kreator konten – bahkan yang berpengalaman – masih
sering terjebak dalam kebiasaan buruk. Berikut adalah 3 kelompok kesalahan dasar yang harus dihindari saat mengimplementasikan konten iklan
di Facebook.
Kesalahan Berpikir
Landasan berpikir yang tidak stabil merupakan penyebab utama konten iklan yang tidak efektif. Banyak penulis,
terutama penulis baru, sering kali mengimplementasikan konten berdasarkan emosi, alih-alih tujuan pemasaran. Kesalahan umum:
-
Judul yang tidak menarik:
Meskipun 80% kesuksesan iklan berasal dari judulnya, banyak artikel masih memiliki judul yang hambar, kurang fokus, dan tidak membangkitkan rasa ingin tahu.
-
Kurangnya Ajakan Bertindak (CTA):
Pembaca mungkin telah yakin 70-80%, tetapi jika tidak ada ajakan bertindak di akhir artikel, mereka akan
kehilangan kesempatan untuk berinteraksi atau melakukan pembelian.
-
Pelanggaran kebijakan periklanan:
Terutama di industri kecantikan, medis, dan kesehatan. Beberapa kata yang menyinggung saja dapat menyebabkan iklan Anda dibatasi atau akun Anda ditangguhkan.
-
Terlalu fokus pada iklan:
Jika kontennya "jelas" berorientasi penjualan sejak awal, pelanggan akan dengan mudah mengabaikannya. Sebaliknya, Anda perlu dengan cerdik menyarankan, membimbing, dan menciptakan nilai nyata bagi pembaca.
CTA membantu lebih merangsang pembeli
Kesalahan Ekspresi
Ekspresi yang buruk tidak hanya membuat konten kurang meyakinkan tetapi juga mengurangi pengalaman pembaca. Beberapa kesalahan umum:
-
Tulisan berirama dan klise:
10 artikel serupa hanya membuat pelanggan bosan.
-
Kurang logika, berantakan:
Ide tidak tersusun dalam urutan sebab-akibat, sehingga argumennya kurang kuat.
-
Tulisan dangkal atau bertele-tele:
Kalimat umum, tanpa data atau bukti spesifik. Atau sebaliknya, memasukkan terlalu banyak pesan
membuat pembaca tidak mengingat apa pun.
-
Nada yang salah, audiens yang salah:
Tidak mengidentifikasi target pelanggan dengan jelas (misalnya, ibu rumah tangga, paruh baya, pekerja kantoran), yang menyebabkan gaya penulisan
yang asing, sehingga sulit untuk menciptakan koneksi.
Data membantu artikel menjadi lebih meyakinkan
Kesalahan Presentasi
Format presentasi juga berkontribusi terhadap keberhasilan sebuah iklan. Konten yang bagus tetapi disajikan secara asal-asalan akan menurunkan reputasi merek.
-
Ejaan dan tata bahasa:
Kesalahan kecil bagaikan "sebutir pasir di semangkuk nasi", yang mudah membuat pembaca kehilangan simpati.
-
Kalimat tidak lengkap:
Misalnya, menulis kalimat tanpa subjek-predikat, membuat konten menjadi terputus-putus.
-
Penggunaan ikon yang berlebihan:
Emoji membuat konten lebih hidup, tetapi jika digunakan terlalu sering, akan menyinggung, terutama di bidang
B2B atau teknologi.
-
Tanpa jeda:
Kebanyakan pengguna memiliki kebiasaan membaca sekilas. Artikel yang terlalu panjang dan tidak terbagi dengan jelas ke dalam paragraf akan membuat mereka cepat melewatkannya.
Memisahkan paragraf memudahkan pengguna untuk membaca
Kesimpulan
Tiga kelompok kesalahan di atas – berpikir, mengekspresikan, dan menyajikan – adalah "jebakan" yang dapat dialami oleh pemula maupun kreator konten berpengalaman. Agar konten iklan Facebook Anda benar-benar efektif, praktikkan pola pikir yang tepat, tulis
dengan koheren, dan sajikan secara profesional.