Belajar Bakat
532 penayangan
Daftar Isi
Di era di mana pelanggan dibombardir dengan ribuan pesan iklan setiap hari, merek yang mempersonalisasi pengalaman menang. Memahami pelanggan bukan lagi sebuah keuntungan, melainkan syarat untuk bertahan hidup.
Inilah sebabnya Coca-Cola - merek minuman ringan terkemuka di dunia - bermitra dengan Amazon Web Services (AWS) untuk membangun sistem data terpusat, yang memungkinkan mereka mempersonalisasi kampanye pemasaran global berdasarkan data pengguna nyata. Hasilnya? Coca-Cola tidak hanya meningkatkan efektivitas periklanan, tetapi juga mendefinisikan ulang cara bisnis terhubung dengan konsumen di era digital.
Didirikan pada tahun 1886, The Coca-Cola Company adalah salah satu perusahaan minuman terbesar di dunia, yang memiliki lebih dari 200 merek di lebih dari 200 negara, termasuk Coca-Cola, Fanta, Sprite, Dasani, Minute Maid, dan banyak merek lokal lainnya.
Coca-Cola terkenal tidak hanya karena produknya, tetapi juga karena kemampuannya membangun merek melalui strategi pemasaran yang inovatif dan komunikasi global. Setiap tahun, perusahaan ini menghabiskan miliaran dolar untuk iklan dan pemasaran, dengan satu tujuan: mempertahankan posisinya sebagai "merek yang membawa kebahagiaan" di benak konsumen.
Namun, dengan skala globalnya yang sangat besar, Coca-Cola menghadapi tantangan baru di era digital: Bagaimana cara memahami dan berkomunikasi secara mendalam dengan setiap pelanggan di tengah lautan data yang sangat besar?
Untuk mengatasi masalah tersebut, Coca-Cola telah bekerja sama dengan AWS untuk membangun sistem data konsumen global yang disebut Layanan Data Konsumen (CDS 2.0).
Ini adalah platform infrastruktur data cloud, yang mampu mengumpulkan, memproses, dan menganalisis miliaran titik data pelanggan dari ratusan pasar dan sub-merek yang berbeda.
Sistem CDS 2.0 memungkinkan Coca-Cola untuk:
CDS 2.0 menjadi "otak pusat" Coca-Cola, membantu tim pemasaran meluncurkan kampanye lebih cepat, lebih akurat, dan tersinkronisasi di seluruh permintaan.
Perjalanan Migrasi AWS Cloud Coca Cola
Berkat data terkonsolidasi dan analitik mendalam, Coca-Cola telah membuat lompatan besar dalam cara mereka menerapkan pemasaran.
Misalnya, dalam kampanye Asia-Pasifik - Di Pasifik, Coca-Cola dapat menyesuaikan konten iklan video berdasarkan negara dan preferensi konsumen lokal, sementara di AS, kampanye promosi dipersonalisasi sesuai kebiasaan belanja setiap kelompok pelanggan.
Berkat sistem data pintar, Coca-Cola telah:
Menurut laporan dari AWS, sistem ini membantu Coca-Cola secara signifikan mempersingkat waktu penerapan kampanye, sekaligus memberikan pendekatan yang terpadu dan personal pengalaman merek bagi jutaan konsumen.
Kisah Coca-Cola menyampaikan pesan yang jelas: Data adalah fondasi dari semua aktivitas pemasaran yang sukses.
Apa pun skalanya, UKM tentu dapat belajar dari bagaimana Coca-Cola menggunakan data untuk memahami pelanggan lebih mendalam dan berkomunikasi lebih efektif.
Sebagian besar UKM saat ini masih beroperasi secara terfragmentasi: data pelanggan tersebar di Facebook, Zalo, email, dan file Excel. Hal ini menyulitkan pengukuran, perawatan, dan personalisasi.
Seperti Coca-Cola sebelumnya, mereka membutuhkan sistem terpadu untuk:
Terinspirasi oleh perusahaan pionir seperti Coca-Cola, GTG CRM dirancang untuk membantu usaha kecil membangun sistem data dan pemasaran terpadu hanya dalam satu platform.
GTG CRM membantu Anda:
Dengan GTG CRM, UKM dapat memulai perjalanan "pemasaran berbasis data" seperti Coca-Cola, tetapi dengan skala yang lebih hemat biaya dan sesuai.
Coca-Cola dan AWS telah membuktikan: Ketika data terpadu, pemasaran menjadi lebih presisi, lebih cepat, dan emosional . Ini bukan sekadar kisah perusahaan global, tetapi pelajaran praktis bagi setiap bisnis yang ingin berkembang di era digital. Dengan GTG CRM, usaha kecil dapat sepenuhnya mengubah data mereka menjadi kekuatan - membangun sistem pemasaran yang cerdas , mengotomatiskan layanan pelanggan, dan membuat keputusan berdasarkan data, bukan firasat.





